BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Protein merupakan senyawa polimer organik yang
berasal dari monomer asam amino yang mempunyai ikatan peptida. Istilah protein
berasal dari bahasa Yunani “protos” yang memiliki arti “yang paling
utama”. Protein memiliki peran yang sangat penting pada fungsi dan
struktur seluruh sel makhluk hidup. Hal ini dikarenakan molekul protein
memiliki kandungan oksigen, karbon, nitrogen, hydrogen, dan sulfur. Sebagian
protein juga menagndung fosfor.
Protein
pertama kali ditemukan pada tahun 1838 oleh Jöns Jakob Berzelius. Protein
adalah salah satu biomolekul raksasa yang berperan sebagai komponen utama
penyusun makhluk hidup. Protein membawa kode-kode genetik berupa DNA dan RNA. Beberapa makanan yang dapat menjadi
sumber protein adalah: daging, telur, ikan, susu, biji-bijian, kentang, kacang,
dan polong-polongan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Mengetahui
Definisi Protein
2. Mengetahui
Peran-Peran dari Protein
1.3 Manfaat
1. Mahasiswa
mampu menambah pengetahuan tentang Protein
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Definisi
Protein merupakan senyawa polimer organik yang
berasal dari monomer asam amino yang mempunyai ikatan peptida. Istilah protein
berasal dari bahasa Yunani “protos” yang memiliki arti “yang paling
utama”. Protein memiliki peran yang sangat penting pada fungsi dan
struktur seluruh sel makhluk hidup. Hal ini dikarenakan molekul protein
memiliki kandungan oksigen, karbon, nitrogen, hydrogen, dan sulfur. Sebagian
protein juga menagndung fosfor.
Protein
pertama kali ditemukan pada tahun 1838 oleh Jöns Jakob Berzelius. Protein
adalah salah satu biomolekul raksasa yang berperan sebagai komponen utama
penyusun makhluk hidup. Protein membawa kode-kode genetik berupa DNA dan RNA. Beberapa makanan yang dapat menjadi sumber
protein adalah: daging, telur, ikan, susu, biji-bijian, kentang, kacang, dan
polong-polongan.
Seorang Biokimiawan USA
dan juga Profesor untuk biokimia di Yale bernama Thomas Osborne Lafayete Mendel
pernah melakukan percobaan protein kepada kelinci pada tahun 1914. Sekelompok
kelinci diberi makanan protein hewani. Kelompok lain diberi makanan protein
nabati. Hasil dari eksperimen ini adalah kelinci yang diberi protein hewani
beratnya bertambah lebih cepat daripada kelinci yang diberi makanan berprotein nabati.
Studi yang lain
dilakukan oleh seorang peneliti bernama McCay dari Universitas Berkeley.
Percobaan yang dilakukannya menunjukan bahwa kelinci yang diberi makanan
protein nabati dapat hidup lebih sehat dan hidup dua kali lebih lama dari yang
lain.
2.2
Manfaat Protein
Manfaat protein bagi
tubuh kita sangatlah banyak. Protein sangat mempengaruhi proses pertumbuhan
tubuh kita. Diantara manfaat protein tersebut adalah sebagai berikut:
·
Untuk
membangun dan mengganti sel-sel jaringan tubuh manusia
Tubuh sangat efisien dalam memelihara protein yang ada dan menggunakan kembali asam amino yang diperoleh dari pemecahan jaringan untuk membangun kembali jaringan yang sama atau jaringan yang lain.Untuk membentuk jaringan baru seperti tulang, masa otot, darah. Untuk tumbuh diperlikan protein dalam jumlah yang cukup. Bila protein dalam makanan tidak cukup dengan sendirinya pertumbuhan tubuh akan terganggu.
Tubuh sangat efisien dalam memelihara protein yang ada dan menggunakan kembali asam amino yang diperoleh dari pemecahan jaringan untuk membangun kembali jaringan yang sama atau jaringan yang lain.Untuk membentuk jaringan baru seperti tulang, masa otot, darah. Untuk tumbuh diperlikan protein dalam jumlah yang cukup. Bila protein dalam makanan tidak cukup dengan sendirinya pertumbuhan tubuh akan terganggu.
·
Pembentukan
ikatan-ikatan esensial tubuh
Hormon-hormon seperti
tyroid, insulin dan epinefrin adalah protein. Demikian berbagai enzim yna
bertindak sebagai katalisator. Hb, pigmen darah yang berwarna merah, berfungsi
sebagai pengangkut oksigen dan karbondioksida adalah ikatan protein. Asam amino
triptofan berfungsi sebagai prekusor nitami niasin dan penganta saraf serotin
yang berfungsi membawa pesan dari sel saraf yang satu ke yang lain.
·
Mengatur
keseimbangan air
Cairan tubuh terdapat
dalam tiga kompartemen : intraseluler, ekstraseluler dan intravaskuler.
Distribusu cairan tubuh dalam kompartemen harus dijaga keseimbangannya.
Keseimbangan diperoleh melalui sistem komplek yang melibatkan protein dan
elektrolit.
·
Memelihara
netralitas tubuh
Protein tubuh bertindak
sebagai bufferuntuk menjaga PH pada taraf konstan.
·
Pembentukan
anti body
Kemampuan tubuh untuk
melakukan detoksifikasi terhadap bahan racun dikontrol oleh enzim di dalam
hati. Kekurangan protein kemampuan tubuh untuk menghalangi pengaruh toksik berkurang.
·
Mengangkut
zat-zat gizi
Protei memegang peranan
potensial dalam mengangkut zat-zat gizi dalam saluran cerna melalui dinding
saluran cerna kedalam darah, dari darah ke jaringan melalui membran sel ke
dalam sel.
·
Sumber
energi
Sebagai sumber energi,
protein eqiuvalen dengan karbohidrat, karena menhasilkan 4 kkal/g protein.
·
Sebagai enzim. Protein memiliki
peranan yang besar untuk mempercepat reaksi biologis.
·
Sebagai alat pengangkut dan
penyimpan. Protein yang terkandung dalam hemoglobin dapat mengangkut oksigen
dalam eritrosit. Protein yang terkandung dalam mioglobin dapat mengangkut
oksigen dalam otot.
·
Untuk Penunjang mekanis. Salah satu
protein berbentuk serabut yang disebut kolagen memiliki fungsi untuk menjaga
kekuatan dan daya tahan tulang dan kulit.
·
Sebagau Pertahanan tubuh atau
imunisasi Pertahanan tubuh. Protein ini biasa digunakan dalam bentuk antibodi.
·
Sebagai Media perambatan impuls
syaraf.
·
Sebagai Pengendalian pertumbuhan.
2.3 Struktur
Protein
Struktur protein dapat dilihat
sebagai hirarki, yaitu berupa struktur primer (tingkat satu), sekunder (tingkat
dua), tersier (tingkat tiga), dan kuartener (tingkat empat):
- struktur primer protein merupakan urutan asam amino penyusun protein yang dihubungkan melalui ikatan peptida (amida). Frederick Sanger merupakan ilmuwan yang berjasa dengan temuan metode penentuan deret asam amino pada protein, dengan penggunaan beberapa enzim protease yang mengiris ikatan antara asam amino tertentu, menjadi fragmen peptida yang lebih pendek untuk dipisahkan lebih lanjut dengan bantuan kertas kromatografik. Urutan asam amino menentukan fungsi protein, pada tahun 1957, Vernon Ingram menemukan bahwa translokasi asam amino akan mengubah fungsi protein, dan lebih lanjut memicu mutasi genetik.
- struktur sekunder protein adalah struktur tiga dimensi lokal dari berbagai rangkaian asam amino pada protein yang distabilkan oleh ikatan hidrogen. Berbagai bentuk struktur sekunder misalnya ialah sebagai berikut:
- alpha helix (α-helix, "puntiran-alfa"), berupa pilinan rantai asam-asam amino berbentuk seperti spiral;
- beta-sheet (β-sheet, "lempeng-beta"), berupa lembaran-lembaran lebar yang tersusun dari sejumlah rantai asam amino yang saling terikat melalui ikatan hidrogen atau ikatan tiol (S-H);
- beta-turn, (β-turn, "lekukan-beta"); dan
- gamma-turn, (γ-turn, "lekukan-gamma").[4]
- struktur tersier yang merupakan gabungan dari aneka ragam dari struktur sekunder. Struktur tersier biasanya berupa gumpalan. Beberapa molekul protein dapat berinteraksi secara fisik tanpa ikatan kovalen membentuk oligomer yang stabil (misalnya dimer, trimer, atau kuartomer) dan membentuk struktur kuartener.
- contoh struktur kuartener yang terkenal adalah enzim Rubisco dan insulin.
Struktur primer protein bisa ditentukan dengan beberapa metode: (1)
hidrolisis protein dengan asam kuat (misalnya, 6N HCl) dan kemudian komposisi
asam amino ditentukan dengan instrumen amino acid analyzer, (2) analisis
sekuens dari ujung-N dengan menggunakan degradasi Edman, (3) kombinasi dari digesti
dengan tripsin dan spektrometri massa, dan (4) penentuan massa molekular dengan
spektrometri massa.
Struktur sekunder bisa ditentukan dengan menggunakan spektroskopi circular
dichroism (CD) dan Fourier Transform Infra Red (FTIR). Spektrum CD dari puntiran-alfa
menunjukkan dua absorbans negatif pada 208 dan 220 nm dan lempeng-beta menunjukkan
satu puncak negatif sekitar 210-216 nm. Estimasi dari komposisi struktur
sekunder dari protein bisa dikalkulasi dari spektrum CD. Pada spektrum FTIR,
pita amida-I dari puntiran-alfa berbeda dibandingkan dengan pita amida-I dari
lempeng-beta. Jadi, komposisi struktur sekunder dari protein juga bisa
diestimasi dari spektrum inframerah.
Struktur protein lainnya yang juga dikenal adalah domain.
Struktur ini terdiri dari 40-350 asam amino. Protein sederhana umumnya hanya
memiliki satu domain. Pada protein yang lebih kompleks, ada beberapa domain
yang terlibat di dalamnya. Hubungan rantai polipeptida yang berperan di
dalamnya akan menimbulkan sebuah fungsi baru berbeda dengan komponen
penyusunnya. Bila struktur domain pada struktur kompleks ini berpisah,
maka fungsi biologis masing-masing komponen domain penyusunnya tidak hilang.
Inilah yang membedakan struktur domain dengan struktur kuartener. Pada
struktur kuartener, setelah struktur kompleksnya berpisah, protein tersebut
tidak fungsional.
2.4 Kekurangan Protein
Protein
sendiri mempunyai banyak sekali fungsi di tubuh kita. Pada dasarnya protein
menunjang keberadaan setiap sel tubuh, proses kekebalan tubuh. Setiap orang
dewasa harus sedikitnya mengonsumsi 1 g protein per kg berat tubuhnya.
Kebutuhan akan protein bertambah pada perempuan yang mengandung dan
atlet-atlet.
Kekurangan Protein bisa berakibat
fatal:
- Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-100% dari Protein -Keratin)
- Yang paling buruk ada yang disebut dengan Kwasiorkor, penyakit kekurangan protein.[7] Biasanya pada anak-anak kecil yang menderitanya, dapat dilihat dari yang namanya busung lapar, yang disebabkan oleh filtrasi air di dalam pembuluh darah sehingga menimbulkan odem.Simptom yang lain dapat dikenali adalah:
- hipotonus
- gangguan pertumbuhan
- hati lemak
- Kekurangan yang terus menerus menyebabkan marasmus dan berkibat kematian.
2.5 Sintesa
Protein
Dari makanan kita memperoleh Protein. Di sistem
pencernaan protein akan diuraikan menjadi peptid peptid yang strukturnya
lebih sederhana terdiri dari asam amino. Hal ini dilakukan dengan bantuan enzim.
Tubuh manusia memerlukan 9 asam amino. Artinya kesembilan asam amino ini
tidak dapat disintesa sendiri oleh tubuh esensiil, sedangkan sebagian
asam amino dapat disintesa sendiri atau tidak esensiil oleh tubuh. Keseluruhan
berjumlah 21 asam amino. Setelah penyerapan di usus maka akan diberikan ke
darah. Darah membawa asam amino itu ke setiap sel tubuh. Kode untuk asam amino
tidak esensiil dapat disintesa oleh DNA. Ini disebut dengan DNAtranskripsi.
Kemudian karena hasil transkripsi di proses lebih lanjut di ribosom
atau retikulum endoplasma,
disebut sebagai translasi.
2.6 Keuntungan Protein
Makan yang tinggi protei biasanyatinggi lemak
sehingga dapat menyebabkan obesitas. Kelebihan protei dapat menimbulkan
asidosis, dehidrasi, diare, kenaikan amoniak darah, kenaukan ureum darah dan
demam. Kelebihan asam amino memberatkan ginjal dan hati yang hjarus
memetabolisme mengeluarkan nitrogen. Keuntungan yang lain adalah
·
Sumber energi
·
Pembetukan dan perbaikan sel dan
jaringan
·
Sebagai sintesis hormon,enzim, dan
antibodi
·
Pengatur keseimbangan kadar asam
basa dalam sel
2.7 Protein Esensial
Asam amino yang harus didatangkan dari luar tubuh
manusia karena sel – sel tubuh tidak dapat mensintesisnya. Sebagian besar asam
amino ini hanya dapat disintesis oleh sel tumbuhan, sebab untuk sintesisnya
memerlukan senyawa nitrat anorganik.
Contoh : Isoleusin, Leusin, Lisin, Metionin, Fenilalanin, Treosin, Valin dan Triptofan
Contoh : Isoleusin, Leusin, Lisin, Metionin, Fenilalanin, Treosin, Valin dan Triptofan
Asam amino esensial -- Asam amino diperlukan oleh
makhluk hidup sebagai penyusun protein atau sebagai kerangka molekul-molekul
penting. Ia disebut esensial bagi suatu spesies organisme apabila spesies
tersebut memerlukannya tetapi tidak mampu memproduksi sendiri atau selalu
kekurangan asam amino yang bersangkutan. Untuk memenuhi kebutuhan ini, spesies
itu harus memasoknya dari luar (lewat makanan). Istilah "asam amino
esensial" berlaku hanya bagi organisme heterotrof.
Bagi manusia, ada delapan (ada yang menyebut
sembilan) asam amino esensial yang harus dipenuhi dari diet sehari-hari, yaitu
isoleusina, leusina, lisina, metionina, fenilalanina, treonina, triptofan, dan
valina. Histidina dan arginina disebut sebagai "setengah esensial"
karena tubuh manusia dewasa sehat mampu memenuhi kebutuhannya. Asam amino
karnitina juga bersifat "setengah esensial" dan sering diberikan
untuk kepentingan pengobatan.
2.8 Protein NonEsensial
asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh manusia
dengan bahan baku asam amino lainnya.
Contoh
: Alanin, Asparagin, Asam Aspartat, Asam Glutamat, Glutamin dan Prolin
Asam
Amino Non Esensial
- ALANINE (5,82%)
Memperkuat membran sel. Membantu metabolisme glukosa
menjadi energi tubuh.
2. ARGININE (5,98%)
2. ARGININE (5,98%)
Penting untuk kesehatan reproduksi pria karena 80%
cairan semen terdiri dari arginine. Membantu detoxifikasi hati pada sirosis
hati dan fatty liver. Membantu meningkatkan sistem imun. Menghambat pertumbuhan
sel tumor dan kanker. Membantu pelepasan hormon pertumbuhan.
3. ASPARTIC ACID (6,34%)
3. ASPARTIC ACID (6,34%)
Membantu perubahan karbohidrat menjadi energi sel.
Melindungi hati dengan membantu mengeluarkan amonia berlebih dari tubuh.
Membantu fungsi sel dan pembentukan RNA/DNA.
4. CYSTINE (0,67%)
Membantu kesehatan pankreas. Menstabilkan gula darah
dan metabolisme karbohidrat. Mengurangi gejala alergi makanan dan intoleransi.
Penting untuk pembentukan kulit, terutama penyembuhan luka bakar dan luka
operasi. Membantu penyembuhan kelainan pernafasan seperti bronchitis.
Meningkatkan aktifitas sel darah putih melawan penyakit.
5. GLUTAMIC ACID (8,94%)
5. GLUTAMIC ACID (8,94%)
Merupakan bahan bakar utama sel-sel otak bersama
glukosa. Mengurangi ketergantungan alkohol dan menstabilkan kesehatan mental.
6. GLYCINE (3,50%)
6. GLYCINE (3,50%)
Meningkatkan energi dan penggunaan oksigen di dalam
sel. Penting untuk kesehatan sistem syaraf pusat. Penting untuk menjaga
kesehatan kelenjar prostat. Mencegah serangan epilepsi dan pernah dipakai untuk
mengobati depresi. Diperlukan sistem imun untuk mensintesa asam amino non
esensial.
7. HISTIDINE (1,08%)
7. HISTIDINE (1,08%)
Memperkuat hubungan antar syaraf khususnya syaraf
organ pendengaran. Telah dipakai untuk memulihkan beberapa kasus ketulian.
Perlu untuk perbaikan jaringan. Perlu dalam pengobatan alergi, rheumatoid
arthritis, anemia. Perlu untuk pembentukan sel darah merah dan sel darah putih.
8. PROLINE (2,97%)
8. PROLINE (2,97%)
Sebagai bahan dasar glutamic acid. Bersama lycine
dan vitamin C akan membentuk jaringan kolagen yang penting untuk menjaga
kecantikan kulit. Memperkuat persendian, tendon, tulang rawan dan otot jantung.
9. SERINE (4,00%)
9. SERINE (4,00%)
Membantu pembentukan lemak pelindung serabut syaraf
(myelinsheaths). Penting dalam metabolisme lemak dan asam lemak, pertumbuhan
otot dan kesehatan sistem imun. Membantu produksi antibodi dan immunoglobulin.
10. TYROSINE (4,60%)
10. TYROSINE (4,60%)
Memperlambat penuaan sel. Menekan pusat lapar di
hipotalamus. Membantu produksi melanin. Penting untuk fungsi kelenjar adrenal,
tiroid dan pituitary. Penting untuk pengobatan depresi, alergi dan sakit
kepala. Kekurangan menyebabkan hypothyroidism dengan gejala lemah, lelah, kulit
kasar, pembengkakan pada tangan, kaki, dan muka, tidak tahan dingin, suara
kasar, daya ingat dan pendengaran menurun serta kejang otot.
11. GAMMA - AMINOBUTYRIC ACID (GABA) (**)
11. GAMMA - AMINOBUTYRIC ACID (GABA) (**)
Menghambat sel dari ketegangan. Mencegah ansietas
dan depresi bersama niacin dan inositol.
12. ORNITHINE (**)
Membantu pelepasan hormon pertumbuhan yang
memetabolisir lemak tubuh yang berlebihan jika digabung dengan arginine dan
carnitine. Penting untuk fungsi sistem imun dan fungsi hati yang sehat. Penting
untuk detoxifikasi amonia dan membantu proses penyembuhan.
13. TAURINE (**)
Menjaga kesehatan otot jantung, sel darah putih,
otot rangka dan sistem syaraf pusat. Komponen penting dari cairan empedu yang
penting untuk pencernaan lemak, absorbsi vitamin larut dalam lemak (A, D, E,
K). Menjaga kadar kolesterol darah. Kekurangan menyebabkan ansietas, epilepsi,
hiperaktif dan fungsi otak yang buruk. Disintesa dari asam amino cysteine.
14. CYSTEINE (**)
14. CYSTEINE (**)
Dibentuk dari asam amino methionine dengan bantuan
vitamin B6. Merupakan bahan dasar glutathione yaitu salah satu antioksidan
terbaik yang bekerja optimum bila bersama vitamin E dan selenium. Melindungi
sel dari zat-zat berbahaya, efek radiasi. Melindungi hati dan otak dari alkohol
dan rokok. Penting dalam pengobatan bronchitis, emphysema, TBC, dan rheumatoid
arthritis. Mudah berubah menjadi cystine.
15. CITRULLINE (**)
15. CITRULLINE (**)
Menghasilkan energi. Meningkatkan sistem imunitas.
Dimetabolisir menjadi arginine. Penting dalam detoxifikasi amonia yang merusak
sel-sel sehat.
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Asam
amino dalam tubuh terutama digunakan untuk sintesis protein.Tetapi,jika asupan
glukosa rendah,asam amino dapat diubah menjadi glukosa melalui jalur yang
disebut glukoneogenesis yaitu pembentukan glukosa baru dari prekursor
nonkarbohidrat.Proporsi protein sebagai sumber energi dalam diet yang
dianjurkan adalah sebesar 15%.Asam amino merupakan sumber utama untuk glukosa
melalui jalur glukoneogenesis,tetapi gliserol dari trigliserida juga dapat
digunakan.
3.2.Saran
Bagi
mahasiswa calon perawat sangat penting mempelajari segala pengetahuan yang
berkaitan dengan kesehatan khususnya dalam mata kuliah Gizi mengenai
metabolisme asam amino sehingga dapat menjadi bekal bagi seorang perawat yang
profesional dalam praktek di lapangan kemudian hari nanti.terima kasih
Daftar
Pustaka
1.
Gunawan, Andang (1999). Food Combining: Kombinasi
Makanan Serasi Pola Makan untuk Langsing & Sehat. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
sebagai sumber gizi , protein wajib kita penuhi agar mencapai gizi seimbang.
BalasHapuscara menghilangkan bekas jerawat, cara mengatasi maag